Selasa, 10 Juni 2014

RAWON DAGING DAN LABU SIAM

RAWON DAGING DAN LABU SIAM




Rawon adalah salah satu masakan khas Jawa Timur, sebagian besar masyarakat Jawa Timur Pasti menyukai masakan ini. Nah disini saya sebagai orang Jawa Timur Asli akan berbagi resep untuk membuat rawon yang dijamin uuueeeennnaaaaakkk….soalnya ini resep turun temurun dari nenek moyang saya. RAWON ini mungkin agak berbeda dengan rawon kebanyakan, karena disini saya akan menambahkan labu siam ke dalam rawon saya. Oh iya, disini saya tidak akan menggunakan bumbu penyedap rasa, karena hal itu kurang baik untuk kesehatan. Namun apabila anda tidak bisa memasak tanpa penyedap rasa, anda bisa menambahkannya sedikit. Langsung aja ya ladies, ini cara membuat rawon aseeelllii arek Jatim..hehe
BAHAN-BAHAN
500 gram daging sapi sandung lamur
3 liter air
2 lembar daun jeruk
1 ibu jari lengkuas, memarkan
1 batang serai, memarkan
2 sdm minyak untuk menumis
2 tangkai daun bawang, potong ukuran 1 cm
1 buah labu siam, potong dadu
BUMBU HALUS:
2 buah kluwak
8 butir bawang merah
4 butir bawang putih
Seruas jari Kunyit (kunir)
½ ruas jari Jahe
1 sendok teh ketumbar, sangrai
2 buah kemiri, sangrai
½ sendok teh lada/merica
Garam secukupnya
Gula secukupnya
CARA MEMBUAT:
1.     Rebus daging hingga empuk, kemudian potong dadu.
2.    Gunakan kuah rebusan daging sebagai kuah kaldu.
3.   Tumis bumbu halus, lengkuas, serai, dan daun jeruk hingga tercium aroma harum.
4.    Masukkan potongan daging ke dalam kuah kaldu yang mulai mendidih.
5.    Masukkan bumbu yang telah di tumis ke dalam kuah kaldu.
6.    Masukkan irisan daun bawang ke dalam kuah kaldu. Masak dengan api kecil dan tunggu sampai daging mulai berwarna kehitaman.
7.    Masukkan potongan labu siam. Matikan kompor setelah semua komponen masakan matang/empuk.
8.    Sajikan hangat bersama pelengkap seperti tauge kecil, bawang goreng, telur asin dan sambal terasi.
9.    Lebih nikmat dimakan dengan nasi putih yang hangat.
10. Selamat Mencoba dan menikmati J

CALON PEMIMPIN NEGERI

CALON PEMIMPIN NEGERI



    Pemilihan pemimpin negeri ini akan berlangsung beberapa saat lagi. Sebagian masyarakat sudah heboh mendukung calon pemimpin pilihannya, bahkan beberapa lainnya mendukung dengan cara yang ekstrem...yakni mendukung calon pemimpin pilihannya dg cara menjatuhkan calon yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai status di sosial media. Banyak diantara mereka yg menjelek2an calon yang lain, pdhl calon pilihannya jg belum tentu baik. Bahkan beberapa diantaranya ada yang sampai bertengkar dengan sahabatnya dan putus dengan pacarnya hanya karena beda pilihan..(haha, ini sungguh bodoh menurut saya).
    Ayoolaah...kita ini masyarakat yang pintar dan bermartabat. Apa perlu kita ribut hanya karena masalah seperti ini? Janganlah kita menjelek2an para calon pemimpin negeri ini. Toh mau tidak mau, suka tidak suka, salah 1 diantara mereka akan menjadi pemimpin kita selama 4 tahun ke depan. Alangkah lebih baiknya jika kita menjadi pemilih yang pintar,  cerdas, dan bermartabat, dalam memilih tanpa harus menjelek2kan salah satu diantara dua kandidat tersebut. Apabila kita belum tahu akan memilih yang mana diantara dua kandidat tersebut, kita bisa meminta petunjuk dari Tuhan dengan cara berdoa dan sholat istikhoroh bagi yg beragama muslim. So, jadilah pemilih yang cerdas dan bermartabat, jangan saling menjatuhkan apalagi ikut2an untuk melakukan kampanye hitam..gak banget deh...hahaha :-) 

Senin, 24 Maret 2014

BAHASA ARAB DAN LITERATUR BERBAHASA ARAB

BAHASA ARAB DAN LITERATUR BERBAHASA ARAB


I.  BAHASA ARAB

Bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa-bahasa Semit (Semitic/Samiah) dan mempunyai penutur terbanyak dalam rumpun bahasa ini. Anggota bahasa Semit lainnya adalah Hebrew, Amrahic, Akkadian (sudah punah), dan Aramiki (Aramaic).  Prof. Azhar Arsyad dalam buku Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, mengemukakan bahwa bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Di Semenanjung Arabia bahasa Arab adalah bahasa resmi negara Oman, Yaman, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, Emirat Arab, dan ke utara, Jordan, Irak, Syria, Libanon, dan Palestina. Di Afrika, ia menjadi bahasa resmi di Mauritania, Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, dan Sudan.[1] Pada masa kini Bahasa Arab telah menjadi bahasa resmi PBB bersama bahasa Inggris, Prancis, Rusia, Spanyol dan Cina.[2]
Bahasa Arab berkaitan sangat erat dengan agama Islam. Sumber utama ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan al-Hadis berbahasa Arab karena memang Islam dihadirkan di tengah masyarakat Arab, dipelajari dan disebarluaskan pertama-tama oleh penutur bahasa Arab tersebut, bahkan para ulama yang non-Arab termasuk dari Indonesia terutama pada masa terdahulu juga menghasilkan karya-karya berbahasa Arab sehingga setelah 14 abad lebih kemudian, Islam dengan segala aspeknya hadir melalui literatur berbahasa Arab, dan dilengkapi karya dalam bahasa selain Arab. Terlebih lagi, liturgi atau peribadatan di dalam agama Islam menggunakan bahasa Arab, tanpa memandang dari mana dan di mana pemeluknya berada.
Penyebaran agama Islam ke seluruh penjuru dunia menjadikan tersebarnya bahasa Arab dalam lingkup internasional. Setiap pemeluk Islam harus menggunakan bahasa Arab dalam beribadat meskipun tidak memahami artinya, seperti bacaan al-Qur’an dan bacaan yang lain. Tidak hanya terbatas dalam peribadatan, bahasa Arab dan agama Islam menjadi kajian akademik di negara-negara yang banyak pemeluk Islamnya seperti di Indonesia. Bahkan berbagai universitas di Barat juga membuka kajian Arab/Islam.
Keberadaan bahasa Arab di Indonesia juga berkaitan dengan agama Islam yang dianut oleh mayoritas penduduknya. Kita melihat bahasa Arab diajarkan pada level pendidikan dasar di madrasah dan pesantren hingga perguruan tinggi. Di masyarakat, dan terutama di lembaga-lembaga pendidikan terdapat ribuan literatur berbahasa Arab yang menjadi rujukan dalam mempelajari Agama Islam. Di kalangan pesantren dikenal istilah kitab kuning untuk menyebut referensi berbahasa Arab yang biasanya dicetak menggunakan kertas berwarna kekuning-kuningan.

II.  LITERATUR BERBAHASA ARAB (LBA)
Obyek DBLA adalah koleksi perpustakaan, yakni koleksi berbahasa Arab, terutama buku-buku baik terbitan Timur Tengah, Indonesia dan lain-lain yang banyak dimiliki oleh perpustakaan seperti di UIN Sunan Kalijaga dan kampus perguruan tinggi Islam lainnya maupun yang ada di madrasah dan pesantren. Di samping buku tentu saja ada majalah, jurnal, surat kabar dan manuskrip, namun umumnya yang banyak diolah dan banyak digunakan adalah buku.
Dalam konteks matakuliah DBLA digunakan istilah Literatur Berbahasa Arab atau LBA (yang barangkali lebih mudah dipahami daripada Literatur Aksara Arab) yang harus memenuhi 2 kriteria:
1. Literatur ditulis dalam bahasa Arab, dan
2. Menggunakan aksara atau tulisan Arab

Kriteria ini membatasi pada literatur yang ditulis dalam bahasa Arab, bukan bahasa lain meskipun dalam tulisan Arab. Buku dengan tulisan Arab berbahasa Melayu atau Jawa tidak termasuk LBA. Selain bahasa, karya tersebut harus ditulis menggunakan aksara Arab. Karena itu tidak termasuk LBA karya terjemahan ke dalam bahasa selain Arab, serta karya dalam tulisan (transliterasi) Latin, Cina, Jepang, Jawa dan sebagainya meskipun bunyinya berbahasa Arab.
LBA tidak dibatasi pada karya oleh pengarang dari negara manapun, jadi tidak memandang ia berkebangsaan Arab atau bukan, baik nama pengarang itu dalam bahasa Arab, Barat, Cina atau bahasa apa saja. Yang pokok adalah bahasa dan tulisannya harus memenuhi 2 kriteria di atas.
Bagi pustakawan, LBA memiliki problem tersendiri yang secara garis besar adalah permasalahan yang bersumber pada bahan pustaka dan permasalahan yang bersumber pada pustakawan. Topik ini akan dibahas bagian berikutnya.





[1]   Azhar Arsyad. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004) hal. 2.
[2]  Website PBB menyediakan pilihan akses dalam lima bahasa resmi tersebut, dan untuk mengakses informasi dalam bahasa Arab, alamatnya adalah http://www.un.org/ar.

 
Flinn - Adventure Time